Kamis, 02 Januari 2014

Putroe Phang art and music weekend show

Derak tepuk tangan dari kursi penonton mulai terdengar saat seorang MC berdiri didepan panggung. Tampak di kursi penonton dipenuhi oleh anak-anak dengan orang tuanya juga anak muda yang menunggu pertunjukkan apa yang kiranya akan mereka nikmati sore ini. Hangatnya matahari sore ini pun seakan menjalar ke hati setiap penonton yang sudah tak sabar untuk diberikan hiburan. Pohon besar ditengah-tengah kursi penontonpun seolah menjadi payung dan memberi udara yang segar disore hari ini.


Dengan diawali salam, MC pun mulai menyapa penonton yang hadir disore ini di acara “Putroe Phang Art and Music weekend Show”. MC tampak terampil dalam membawa suasana acara pada sore ini, sesekali guyonan yang disuguhkan berhasil membuat para penonton tertawa meskipun diawal penonton tampak kecewa karena acara berlangsung terlambat beberapa menit dari yang seharusnya. Namun tampaknya penonton tetap setia menunggu pertunjukan dimulai.
Hiburan pertama datang dari penampilan band lokal Aceh yaitu Amoeba Band yang membawakan lagu milik Sandhi sandoro. Lagu Tak Pernah Padam itupun akrab diteluinga penonton sehingga terdengar penonton turut menyanyikan lirik demi lirik lagu tersebut. Ternyata setelahnya irama kopi dangdut yang dibwakan Amoeba Band dengan apik mampu membuat penonton bersemangat, sehingga acara tampak semakin semarak.

Kegiatan Putroe Phang Art and Music Weekend Show ini berlangsung disetiap hari minggu di taman Putroe Phang. Kegiatan ini dikoordinir oleh Dinas Budaya dan Pariwisata Banda Aceh, namun tetap ditangani oleh Event Organizer yang telah dipilih secara bergantian. Adanya kegiatan ini tentunya sangat menguntungkan untuk masyarakat kota banda Aceh, setidaknya mereka yang memiliki waktu luang diminggu sore dapat menikmati beragam rangkaian hiburan yang coba diberikan oleh pihak penyelenggara. Ternyata kegiatan ini tidak pernah sepi dari penonton. Bangku penonton selalu dipenuhi oleh anak remaja, dewasa dan keluarga.Yang tak kalah menarik sore ini adalah penampilan tarian pemeulia jamee yang ditarikan oleh anggota sanggar putroe ijo dari SMAN 9 Banda Aceh. 

iiringan musik dari seurune kale dan rebana serta penari yang berparas cantik dengan hiasan khas adat Aceh menambah warna acara sore ini. diakhir acara yang tak kalah meneganggkan dan menakjubkan adalah penampilan debus yang merupakan seni khas Aceh. Seorang bapak dengan beberapa anggotanya membakar tangki motor yang penuh bensin, namun dengan keahliannya api tidak keluar dari tangki, dalam artian api bisa dijinakkan oleh bapak itu. Sontak penonton bnerdecak kagum, dan setelah itu pertunjukkan debus bertambah seru dimana “ayah” panggilan akrab bapak tersebut mulai mengiris-ngiris tangan, perut, hingga lidahnya menggunakan benda tajam seperti pisau, gergaji, pedang dan silat. 

Hasilnya tidak ada darah yang mengalir dan bapak itu malah tertawa-tawa sambil melakukan pertunjukkan. Penonton histeris namun terhibur dengan aksi ayah yang menakjubkan dengan seni khas Acehnya. Matahri mulai menenggelamkan dirinya diufuk barat, satu persatu penonton mulai berjalan meninggalkan taman putroe phang seiring dengan berakhirnya acara Putroe Phang art and music weekend show hari ini. Sungguh acara ini dapat memberikan hiburan baru untuk masyarakat kota Banda Aceh yang haus akan hiburan lokal, disamping itu acara ini juga menjadi wahana untuk anak muda aceh untuk menyalurkan kreatifitas yang dimilikinya dan ditonton oleh masyakarakat.




  
    Penulis : Inong Rizki Firdhah
    Nim     : 1010102010126                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar