Kamis, 02 Januari 2014

Biografi Martunis

Martunis, lahir di Banda Aceh 10 Oktober 1997, pelajar kelas III SMAN 15 Banda Aceh ini adalah salah satu anak Aceh korban tsunami yang terjadi di Aceh pada Desember 2004, ia dikenal karena mendapat simpati dari bintang-bintang sepak bola Portugal. Tinggal di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.




Minggu pagi, 26 Desember 2004, Martunis berencana bermain sepak bola bersama teman-temannya di lapangan sepakbola kampung. Dia bahkan sudah memakai kostum tim nasional Portugal yang bajakan yang ia beli di kota Banda Aceh. Sebelum ia sampai di tempat bermain sepakbola, tiba-tiba datang gelombang tsunami. Martunis yang saatitu baru duduk di kelas III Sekolah Dasar bersama ibunya, Salwa; kakak laki-laki, Nurul A’la (12 tahun); dan adiknya, Annisa (2 tahun), berupaya  menyelamatkan diri dengan menumpang pick up tetangganya. Pada saat itu, bapaknya sedang bekerja di tambak.



Saat digulung ombak tsunami, pick up pun terhempas terkenal gulunggan tsunami. Martunis, ibu, dan dua saudaranya tenggelam bersama mobil yang mereka tumpangi. Lalu, entah bagaimana ceritanya, ia terbawa gelombang dan muncul ke permukaan air. Sebelum terpisah dengan kakak, adik serta ibundanya, Martunis sempat menarik lengan adiknya yang minta tolong, namum tangan mungilnya kalah oleh derasnya arus tsunami. Ibu, kakak dan adiknya pun hilang terseret arus tsunami sehingga mereka berpisah selamanya.
Martunis selamat setelah meraih sepotong kayu, lalu terapung-apung di lautan. Kemudian dia berpindah ke kasur yang melintas di dekatnya, tapi naas, kasur itupun tenggelam. Lalu dia memanjat sebatang pohon untuk bertahan hidup. Dia selamat setelah terseret arus tsunami yang kembali lagi ke laut dan terdampar di kawasan rawa-rawa dekat makan Teungku Syiah Kuala.




Setelah 21 hari bertahan, penduduk menemukan Martunis pada 15 Januari 2005. Warga menyerahkan dia kepada awak televisi Inggris yang kebetulan tengah meliput di wilayah tersebut. Dalam sekejap gambar Martunis yang masih mengenakan kaus Timnas Portugal beredar di stasiun televisi Eropa. 
Karena pada saat penayangan berita tersebut Martunis mengenakan baju tim nasional Portugal, maka ia menarik simpati bintang top sepakbola Portugalseperti Luis Figo, Nuno Gomes, Cristiano Ronaldo, pelatih Luiz Felipe Scolari, serta Girlberto Madailm, Ketua Federasi Sepak Bola Portugal (PSSI-nya Portugal). Akhirnya Federasi Sepak Bola Portugal secara resmi mengunda Martunis ke negeranya. 
Pada Juni 2005, didampingi ayahnya, Sarbini, dan Teuku Taharuddin, dokter yang mendampingi, berkunjung ke negara Portugal dan mendapat santungan uang sebesar 40000 Uero atau setara dengan kurang lebih 500 juta rupiah saat itu. Selain di undang ke Portugal, tahun 2006 lalu penyanyi Madonna juga mengundang Martunis dan ayahnya Sarbini ke London, tempat tinggal Madonna bersama keluarganya. Mereka berdua diajak berkeliling ke tempat rekreasi terkenal di London serta kota-kota di Inggris.
Setelah bertahun-tahun berpisah, pada tanggal 26 Juni 2013 Martunis dan idolanya Cristiano Ronaldo kembali bertemu dalam acara penanaman pohon Mangrove di Bali yang di Prakarsai oleh Yayasan Artha Graha Peduli, kebetulan dalam acara tersebut Cristiano Ronaldo dinobatkan sebagai Duta Mangrove Indonesia. Pada Acara tersebut Martunis juga berkesempatan bertemu dengan orang nomor 1 di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.




    Penulis : Miranda Rivadilla
    Nim     : 1010102010128



Tidak ada komentar:

Posting Komentar