Martunis,
lahir di Banda Aceh 10 Oktober 1997, pelajar kelas III SMAN 15 Banda Aceh ini
adalah salah satu anak Aceh korban tsunami yang terjadi di Aceh pada Desember
2004, ia dikenal karena mendapat simpati dari bintang-bintang sepak bola
Portugal. Tinggal di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.
Minggu
pagi, 26 Desember 2004, Martunis berencana bermain sepak bola bersama
teman-temannya di lapangan sepakbola kampung. Dia bahkan sudah memakai kostum
tim nasional Portugal yang bajakan yang ia beli di kota Banda Aceh. Sebelum ia
sampai di tempat bermain sepakbola, tiba-tiba datang gelombang tsunami.
Martunis yang saatitu baru duduk di kelas III Sekolah Dasar bersama ibunya,
Salwa; kakak laki-laki, Nurul A’la (12 tahun); dan adiknya, Annisa (2 tahun),
berupaya menyelamatkan diri dengan
menumpang pick up tetangganya. Pada saat itu, bapaknya sedang bekerja di
tambak.
Saat
digulung ombak tsunami, pick up pun terhempas terkenal gulunggan tsunami.
Martunis, ibu, dan dua saudaranya tenggelam bersama mobil yang mereka tumpangi.
Lalu, entah bagaimana ceritanya, ia terbawa gelombang dan muncul ke permukaan
air. Sebelum terpisah dengan kakak, adik serta ibundanya, Martunis sempat
menarik lengan adiknya yang minta tolong, namum tangan mungilnya kalah oleh
derasnya arus tsunami. Ibu, kakak dan adiknya pun hilang terseret arus tsunami
sehingga mereka berpisah selamanya.
Martunis
selamat setelah meraih sepotong kayu, lalu terapung-apung di lautan. Kemudian
dia berpindah ke kasur yang melintas di dekatnya, tapi naas, kasur itupun
tenggelam. Lalu dia memanjat sebatang pohon untuk bertahan hidup. Dia selamat
setelah terseret arus tsunami yang kembali lagi ke laut dan terdampar di
kawasan rawa-rawa dekat makan Teungku Syiah Kuala.
Setelah
21 hari bertahan, penduduk menemukan Martunis pada 15 Januari 2005. Warga
menyerahkan dia kepada awak televisi Inggris yang kebetulan tengah meliput di
wilayah tersebut. Dalam sekejap gambar Martunis yang masih mengenakan kaus Timnas
Portugal beredar di stasiun televisi Eropa.
Karena
pada saat penayangan berita tersebut Martunis mengenakan baju tim nasional
Portugal, maka ia menarik simpati bintang top sepakbola Portugalseperti Luis
Figo, Nuno Gomes, Cristiano Ronaldo, pelatih Luiz Felipe Scolari, serta
Girlberto Madailm, Ketua Federasi Sepak Bola Portugal (PSSI-nya Portugal).
Akhirnya Federasi Sepak Bola Portugal secara resmi mengunda Martunis ke
negeranya.
Pada
Juni 2005, didampingi ayahnya, Sarbini, dan Teuku Taharuddin, dokter yang
mendampingi, berkunjung ke negara Portugal dan mendapat santungan uang sebesar
40000 Uero atau setara dengan kurang lebih 500 juta rupiah saat itu. Selain di
undang ke Portugal, tahun 2006 lalu penyanyi Madonna juga mengundang Martunis
dan ayahnya Sarbini ke London, tempat tinggal Madonna bersama keluarganya.
Mereka berdua diajak berkeliling ke tempat rekreasi terkenal di London serta kota-kota
di Inggris.
Setelah bertahun-tahun
berpisah, pada tanggal 26 Juni 2013 Martunis dan idolanya Cristiano Ronaldo
kembali bertemu dalam acara penanaman pohon Mangrove di Bali yang di Prakarsai oleh
Yayasan Artha Graha Peduli, kebetulan dalam acara tersebut Cristiano Ronaldo
dinobatkan sebagai Duta Mangrove Indonesia. Pada Acara tersebut Martunis juga
berkesempatan bertemu dengan orang nomor 1 di Indonesia, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Penulis : Miranda Rivadilla
Nim : 1010102010128
Tidak ada komentar:
Posting Komentar