Teuku
Irwan Djohan merupakan anak kedua dari Alm. Mayor Jendral H. Teuku Djohan dan
Hj. Cut Ubit. Almarhum ayahnya pernah menjabat beberapa jabatan penting di
Aceh, seperti Kepala Staf Kodam (Kasdam) Iskandar Muda, Wakil Gubernur Aceh,
dan Ketua DPR Aceh, hingga anggota MPR-RI mewakili Aceh.
Irwan
Djohan dilahirkan pada 1 September 1971 di Kota Kuala Simpang, ibukota
Kabupaten Aceh Tamiang, saat almarhum ayahnya menjadi Komandan Batalyon
(Danyon). Namum Irwan menghabiskan masa kecilnya di beberapa kota seperti
Jakarta, Cimahi, Lhokseumawe dan Banda Aceh, karena mengikuti orangtuanya yang
sering berpindah tugas karena ayahnya yang seorang Tentara Nasional Indonesia
(TNI).
Setelah
memperoleh gelar sarjana pada jurusan Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS) Surabaya, Jawa Timur. Pada tahun 1996 irwan yang hobi
mengoleksi buku dan film ini memutuskan untuk kembali ke Banda Aceh.
Pada
tahun 1997, Irwan menikah dengan Cut Novita, seorang sarjana Teknik Sipil
lulusan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Namum setelah berkeluarga selama
14 tahun, pasangan ini masih belum dikaruniai seorang anak.
Di
Banda Aceh, Irwan memulai karirnya sebagai seorang pengusaha, ketertarikannya
yang besar pada dunia seni membuatnya memilih untuk berbisnis di bidang media
dan hiburan. Tercatat sebuah radio swasta, tabloid, hingga usaha di bidang
event organizer telah ia dirikan di Banda Aceh.
Irwan
yang dikenal sebagai pria yang ramah namum pendiam ini hijrah ke Jakarta pada
tahun 2001 untuk menimba lebih banyak pengalaman di bidang media. Ia sempat
bergabung dengan beberapa perusahaan media dan menempati berbagai posisi
seperti konsultan, penulis, editor, hingga produser. Selain itu ia juga
mendirikan sendiri perusahaan film miliknya yang telah memproduksi beberapa
program televisi dan film.
Tanggal
26 Desember 2004 terjadi bencana gempa bumi dan tsunami dahsyat yang
menghancurkan sebagian besar wilayah Aceh serta menyebabkan sekitar 280.000
jiwa rakyat Aceh menjadi korban. Peristiwa itu membuat Irwan memutuskan untuk
menetap kembali di Banda Aceh gunu ikut berpartisipasi membangun kembali Aceh
pasca musibah tsunami.
Irwan
Djohan yang di tahun 2013 lalu berusia 42 tahun masih aktif di beberapa
organisasi dan sebagai pengusaha di bidang media lokal, yakni radio dan film. Beliau kembali
terjun ke dunia bisnis dan akan meneruskan produksi film yang selama ini sudah
dilakukan dan salah satu target film yang akan diproduksi adalah film biografi
dari almarhum ayahandanya H. Teuku Djohan, yang sudah tertunda akibat pilkada
2011. Sebenarnya film biografi almarhum ayahnya sudah ditargetkan akan
diluncurkan pada tanggal 10 Mei 2011 lalu yang bertepatan dengan 10 tahun
meninggalnya almarhum, tapi karena 10 Mei 2011 itu sudah mulai memasuki masa
pilkada dan juga sudah sangat disibukkan dengan pilkada maka proses produksi
film ini menjadi terganggu dan kita putuskan untuk menunda sampai proses
pilkada selesai
Saat
ini T. Irwan Djohan juga tercatat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai
Nasional Demokrat Banda Aceh, mulai awal tahun 2013 ini Irwan Djohan mulai ikut
bermain dan mencoba peruntungannya di dunia perpolitikan untuk mencoba
membangun Aceh lewat dunia politik.
Penulis : Harissidqi Sani Nasution
Nim : 1010102020015)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar